Senin 24 Nov 2014 19:44 WIB

Pemkab Berau: Manusia Perahu Sudah Ditangkap karena Meresahkan

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Selain dari Tanjung Batu, perjalanan ke Pulau Derawan dapat langsung ditempuh dengan menggunakan speed boat dari Tanjung Redeb. (Nur Aini/Republika)
Selain dari Tanjung Batu, perjalanan ke Pulau Derawan dapat langsung ditempuh dengan menggunakan speed boat dari Tanjung Redeb. (Nur Aini/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pekan lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan ke Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya tersebut dia dikagetkan dengan fenomena manusia perahu, warga Malaysia dan Filipina yang hidup berpindah, dan menghabiskan sebagian waktunya di atas laut.

Pemerintah Kabupaten Berau tak tinggal diam mengetahui hal ini. Wakil Bupati Berau, Ahmad Rifai hari ini berkunjung ke Jakarta untuk menggelar rapat koordinasi dengan kementerian terkait. Ahmad Rifai menyebutkan hingga saat ini istilah manusia perahu dianggap mewakili kondisi mereka.

Dia melanjutkan, sesungguhnya manusia perahu adalah nelayan asing yang mulai menetap di Berau. "Yang jelas kami anggap orang-orang dari Filipina dan Malaysia yang selama ini di laut dan merapat di laut Berau. Kelihatannya mereka betah di situ lama-kelamaan, sehingga meresahkan masyarakat," jelas Ahmad, Senin (24/11).

Hingga saat ini, Ahmad menjelaskan, terdata sebanyak 526 orang "manusia perahu" yang ditangkap dan diamankan. Jumlah ini, menurut Ahmad, belum seluruhnya.

Dimungkinkan masih ada sejumlah manusia perahu yang berada di tengah laut. "Masyarakat kita resah dan tidak aman, mereka ini tidak ramah lingkungan dan eksploitasi sumber daya laut kita, terumbu karang mereka bongkar-bongkar, dan lain-lain," lanjut Ahmad.

Saat ini ratusan manusia perahu ini relokasi di sebuah tempat penampungan di Tanjung Batu, Derawan. Hingga hari ini, tepat 8 hari mereka telah ditampung di sana. "Situasi mereka sudah jenuh karena kami tampung di tenda. Kami pun bertanya sampai kapan kami ini menampung mereka," jelas Ahmad.

Besok, Selasa (25/11) tim dari KKP bersama Wakasal didampingi Wakil Bupati Bearu akan meninjau langsung ke lokasi penampungan "manusia perahu".

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement