REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno menekankan perlunya pembinaan yang berkesinambungan dan menyeluruh dari pimpinan satuan militer dan kepolisian kepada jajarannya guna menghindarkan terjadinya bentrokan antara anggota dua institusi itu ke depan.
Tedjo Edhi Purdijatno kepada wartawan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, menyatakan bahwa pembinaan merupakan salah satu kunci untuk mendorong adanya komunikasi yang baik guna mencegah kesalahpahaman yang membuat terjadi bentrokan antara anggota militer dan kepolisian.
Mengenai bentrokan anggota TNI dan Polri di Batam beberapa hari yang lalu, Menko Polhukam menyatakan saat ini kasus itu masih dalam penanganan. Pemerintah melalui Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) dan Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) terus melakukan sejumlah langkah agar peristiwa serupa tidak akan terulang lagi.
"Kasad masih di sana (Batam, Red), Kapolri juga. Pasti selesai, hanya tinggal menunggu waktu saja," paparnya.
Menko Polhukam menjelaskan bahwa peran pimpinan dalam mengayomi dan membina anak buah sangat penting. Ia mengatakan tentu akan ada evaluasi mengenai hal itu terkait peristiwa di Batam. Terkait kesejahteraan anggota TNI dan Polri yang oleh sejumlah kalangan dinilai sebagai salah satu faktor pemicu bentrokan, Tedjo Edhi mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan anggota militer maupun kepolisian.