REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum Partai Golkar secara mengejutkan menunda rapat pleno di DPP Partai Golkar secara sepihak. Pria yang akrab disapa Ical itu sebelumnya menunda rapat ketika ruangan diseruduk massa ormas sayap Golkar yaitu Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang dipimpin Yorrys Raweyai.
Sekitar satu setengah jam mengulur rapar, Ical masuk dan langsung memutuskan rapat pleno ditunda untuk dilanjutkan besok.
"Karena tidak kondusif rapat dilanjutan besok;" kata Ical sambil mengetuk palu.
Setelah itu Ical dan beberapa pengurus lainnya langsung meninggalkan rapat. Sementara itu para pihak yang berseberangan dengan Ical seperti Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Hajrianto Tohari Zainudin Amali, serta Agun Gunandjar Sudarsa tetap berada di ruangan.
Agung Laksono yang masih berstatus wakil ketua umum diminta oleh sejumlah pihak untuk melanjutkan rapat pleno yang membahas persiapan Munas ini. Beberapa pihak meneriakan kekesalannya karena tindakan Ical yang secara sepihak menunda rapat. Padahal mereka telah sabar menunggu Ical dan kawan-kawan yang mengulur waktu kurang lebih satu setengah jam.
"Ini sudah sangat sewenang-wenang. Tidak bisa dibiarkan. Pak Agung kita lanjutkan saja rapat ini," kata salah satu peserta rapat.
Namun, Agung hanya meminta peserta rapat untuk menahan diri. Agung menyarankan agar semua pihak menanggapi sikap ketua umum dengan kepala dingin. Meski mengaku kecewa dengan sikap yang diambil ketua umum, Agung berharap keutuhan dan kesatuan partai tetap terjaga.
"Bagaimanapun juga kita sebagai pimpinan partai harus menjaga keutuhan partai. Meskipun mengecewakan, apalagi dengan dihentikan pertemuan ini mungkin menimbulkan ketidakpuasan. Namun kita harus kepala dingin untuk mencegah jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Besok kita lanjutkan lagi," ujar Agung.