REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pusamania Borneo FC lolos ke babak final kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia setelah mengalahkan PSGC Ciamis melalui adu penalti dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (24/11) malam WIB.
Tiga eksekutor penalti dari Pusamania sukses menjaringkan gol ke gawang PSGC, masing-masing Danilo Fernando, Fernando Soler dan Heri Saputra. Satu pemain Pusamania yang gagal adalah penendang ketiga Fandi Ahmad.
Sementara dari empat eksekutor penalti PSGC, hanya Budiawan yang merupakan penendang kedua berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, sementara tiga rekannya yakni Abdul Basid, Wahyudin dan Dedeyan Surdani gagal menjaringkan gol.
Dengan kemenangan ini, Pusamania Borneo akan menghadapi Persiwa Wamena yang di semifinal mengalahkan Martapura FC dengan skor 1-0. Laga final Divisi Utama dijadwalkan Kamis (27/11). Selain lolos ke final, Pusamania Borneo juga mengamankan satu tiket promosi ke kompetisi Indonesia Super League musim depan.
Pertandingan Pusamania melawan PSGC Ciamis berlangsung ketat dan kedua tim tetap tidak mampu menghasilkan gol hingga waktu normal 90 menit dan masa perpanjangan 2x15 menit. Pusamania sebenarnya tidak perlu harus menyelesaikan laga lewat adu penalti, seandainya kesempatan mendapatkan tendangan penalti pada menit ke-54 bisa diselesaikan dengan baik.
Namun, mantan penyerang Persebaya 1927, Fernando Soler, yang menjadi eksekutor penalti tersebut, tendangannya masih bisa ditepis penjaga gawang PSGC, Irfan.
Wasit menunjuk titik putih setelah tangan pemain bertahan PSGC Morris Bayour menyentuh bola di kotak 16 meter. Morris juga harus meninggalkan lapangan menjelang akhir babak kedua, karena mendapatkan kartu kuning kedua.
"Anak-anak terlalu terbebani untuk bisa menang, sehingga permainan sedikit terpengaruh. Kami bersyukur bisa lolos ke final, meskipun harus bekerja keras hingga adu penalti," kata pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan, usai pertandingan.