REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Berbekal pengalaman musim lalu saat merekrut pemain, pada musim ini manajemen Sriwijaya FC tidak ingin kecolongan lagi terutama masalah kesehatan atau kebugaran fisik pemain.
“Untuk musim kompetisi Indonesia Super League 2015 seluruh pemain yang direkrut harus menjalani tes kesehatan atau medical chek up untuk mengetahui riwayat kesehatan masing-masing pemain,” kata manajer Sriwijaya FC, Robert Heri, Selasa (25/11).
Berdasarkan pengalaman musim lalu menurut Robert Heri banyak pemain Sriwijaya FC yang kerap cedera atau rentan cedera sehingga berpengaruh pada penampilan tim. “Ini karena musim lalu saat merekrut pemain kita tidak melakukan tes kesehatan,” ujarnya.
Untuk tes kesehatan atau medical chek up kepada para pemain yang akan memperkuat klub berjuluk Laskar Wong Kito akan dilakukan pada 1 Desember 2014.
“Sebelum dilakukan penandatangan kontrak tanggal 1 Desember para pemain pada pagi hari akan tes kesehatan dulu di Rumah Sakit Moehammad Hoesin. Sore harinya dilakukan penandatanganan kontrak,” kata Robert.
Menurut Robert, walau pada hari tersebut hasil tes kesehatan belum keluar, namun dalam naskah kontrak ada klausul yang menyebutkan tentang kondisi kesehatan pemain.
“Jadi jika tes kesehatan pemain tersebut menunjukan hasilnya buruk, maka otomatis kontrak putus dan pemain tersebut tidak bergabung dengan Sriwijaya FC,” kata manajer yang juga Komisaris PTBA Tbk ini.
Demi meraih target meraih juara ISL 2015 dan mengarungi musim pertandingan dalam jangka waktu yang panjang, Robert menegaskan,
“Kita butuh pemain yang sehat dan tidak cedera agar pemain tersebut bisa memberikan kontribusi optimal terhadap klub. Walau pemain yang kita rekrut sesuai dengan kebutuhan tim, namun jika cedera maka akan kita coret.”