REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengklaim dana kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi hanya diberikan kepada orang-orang yang berhak alias sudah tepat sasaran.
Padahal pada kenyataannya, tidak sedikit warga tidak mampu yang tidak mendapatkan kompensasi. Sementara warga mampu justru mendapatkannya.
Sofyan enggan menjawab banyak ketika ditanyakan ihwal pemberian dana kompensasi yang tidak tepat sasaran.
"Siapa bilang? Enggak ah (sudah tepat sasaran)," singkat Sofyan seusai menghadiri DBS Asian Insigt Seminar di Jakarta.
Ihwal pemberian dana kompensasi yang tidak tepat sasaran sudah cukup banyak diberitakan media. Dari pantauan Republika di beberapa daerah, ada cukup banyak warga tidak mampu yang tidak mendapat dana kompensasi, begitu juga sebaliknya.
Di Sukabumi misalnya, para penyandang tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), hampir semuanya tidak mendapatkan dana kompensasi.