REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Anak-anak muda Hindu di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan mampu mengukir sejarah baru dengan menggelar kegiatan membaca Bhagavad Gita, salah satu kitab suci yang melibatkan 8.336 orang.
"Kegiatan bernuansa ritual itu berlangsung di Pura Luhuir Tanah Lot, salah satu objek wisata andalan di daerah 'Gudang beras' kabupaten Tabanan, Minggu (23/11)," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Ni Kadek Surpi Aryadharma, M.Fil.H, Selasa.
Ia mengatakan, realisasi membaca salah satu kitab suci Agama Hindu melebihi dari prediksi awal yakni sekitar 5.000 peserta. Pura Luhur Tanah Lot yang sangat terkenal dalam bidang pariwisata itu dipenuhi masyarakat yang mengenakan pakaian adat khas Bali.
Ni Kadek Surpi Aryadharma menambahkan, pada awalnya pihak panitia memprediksi sekitar 5.000 peserta , dan panitia menyediakan 6.000 buku Bhagavad Gita yang dibagikan secara cuma-cuma. Namun akhirnya panitia menjadi kelabakan karena pesertanya lebih dari 6.000 orang, sementara tidak memiliki persediaan cadangan buku Bhagavad Gita.
Penterjemah Bhagavad Gita yang memimpin kegiatan tersebut Rasa Acarya Praburaja Darmayasa akhirnya memerintahkan untuk mengambil Bhagavad Gita miliknya sebanyak 200 buah. Selain itu sejumlah pihak yang membawa Bhagavad Gita akhirnya mendatangi panitia untuk membantu menyumbangkan Bhagavad Gita.
"Dari daftar absensi kami terdaftar 8.336 orang peserta. Sementara pihak rekor MURI mencatat 6.336 orang berdasarkan penghitungan yang dilakukan dengan alat tertentu. Sebab banyak peserta yang meninggalkan lokasi sebelum menyelesaikan 700 sloka," ujar Ni Kadek Surpi Aryadharma yang juga dosen IHDN Denpasar
Sementara pihak rekor MURI yang menghadiri dan meninjau kegiatan itu mengaku takjud dengan kegiatan yang langka tersebut. Bahkan salah satu Direktur MURI yang hadir mengatakan ikut membaca Bhagavad Gita setiap hari seperti halnya sebelumnya membaca Injil setiap hari.