REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ibu Kota DKI Jakarta akan menjadikan Singapura sebagai acuan dalam pembangunan kota karena dengan lahan yang terbatas negara tersebut mampu membangun kotanya dengan baik.
"Kalau kita mau membangun kota, paling gampang itu mencontoh Singapura. Meski dengan lahan terbatas tapi kotanya rapi dan terasa nyaman" kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Jakarta, Selasa (25/11).
Menurutnya, Singapura telah berpengalaman dalam menata pembangunan kotanya. Singapura memiliki unit pengolahan air limbah selain itu juga memiliki banyak taman kota.
"Malahan dia hampir tak punya sumber air minum tapi mereka bisa. Jadi kita langsung loncat saja mencontoh yang sudah berhasil," kata suami Veronica Tan itu.
Sebelumnya, Gubernur yang akrab disebut Ahok itu menerima kunjungan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Singapura Teo Sar Luck yang didampingi Delegasi Misi Bisnis Siangapura untuk membahas investasi.
Pertemuan tersebut digelar di Balai Kota Gedung Balai Agung selama kurang lebih satu setengah jam mulai Pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 09.30 WIB.
Direncanakan investasi tersebut di antaranya adalah membangun kawasan industri bersama, membangun reklamasi, membangun jalur kereta, membuat unit pengolahan limbah dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Ahok mengatakan, Pemerintah Daerah DKI nantinya dalam bekerja sama akan diwakili Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau dengan Kadin.
"Jika ekonomi kita baik, maka ekonomi Singapura juga baik. Tetapi jika ekonomi Singapura yang baik belum tentu ekonomi kita sama. Ada efek besar untuk yang kecil. Jadi kita harus belajar dari keberhasilan mereka dan kita jangan sampai mengulang kesalahan dulu-dulu," pungkasnya.