REPUBLIKA.CO.ID, BERNE -- Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) geram dan Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan dirinya sedih setelah para tentara Israel memasuki markas besar Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).
"Presiden FIFA Sepp Blatter sangat sedih saat mengetahui tentang insiden yang melibatkan angkatan bersenjata yang terjadi kemarin di markas besar PFA," demikian pernyataan FIFA, Selasa (25/11). "FIFA berkomitmen untuk meneruskan usaha-usaha untuk memfasilitasi hubungan antara PFA dan asosiasi sepak bola Israel."
AFC berkata dalam pernyataannya bahwa presiden Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa "mengumumkan bahwa pencarian angkatan bersenjata terhadap markas besar Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) di Yerusalem pada Senin, menyebutkan bahwa hal itu tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima."
"Presiden AFC menyatakan bahwa masuknya militer ke dalam markas besar PFA merupakan preseden berbahaya terhadap permintaan keluarga olahraga internasional untuk berdiri bersama dan mendukung PFA yang merupakan pelanggaran-pelanggaran sistematis dari otoritas Israel."
"Shaikh Salman menegaskan AFC akan mulai berkoordinasi dengan FIFA untuk mempelajari cara-cara dan mekanisme untuk mengakhiri penderitaan sepak bola Palestina dan mengirim pesan tegas kepada otoritas Israel untuk menghentikan serangan-serangan terhadap berbagai bagian sistem sepak bola Palestina."
Juru bicara Israel mengonfirmasi bahwa para tentara telah memasuki tempat itu dengan alasan karena terdapat sejumlah orang yang dihentikan untuk pemeriksaan rutin di luar kantor-kantor PFA, yang mengatakan bahwa dokumen-dokumentasi identifikasi berada di dalam gedung dan para tentara masuk untuk mengambilnya.
"Para tentara memasuki kantor-kantor hanya untuk mengumpulkan dokumen-dokumen identifikasi, kehadiran mereka sama sekali tidak ditujukan untuk mengganggu Asosiasi Sepak Bola Palestina," kata sang juru bicara.
FIFA membentuk satuan tugas pada tahun lalu untuk berusaha dan memperbaiki hubungan antara PFA dan Asosiasi Sepak Bola Israel. Badan sepak bola itu telah meminta pemerintah Israel untuk mengurangi pembatasan pergerakan terhadap para ofisial dan pesepak bola Palestina.
Palestina bergabung dengan FIFA pada 1998 dan telah lolos ke Piala Asia, yang akan diselenggarakan di Australia pada Januari, untuk pertama kalinya. Israel merupakan anggota UEFA. FIFA mengatakan bahwa FA Israel dan PFA akan kembali bertemu pada Desember.