Rabu 26 Nov 2014 12:03 WIB

Demokrat: Terima Kasih Menkumham Telah Membangkang Jokowi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Surat Edaran Sekretaris Kabinet pada menteri untuk menunda pertemuan dengan DPR RI tidak berpengaruh pada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly. Sebab, saat DPR menggelar sidang paripurna, Rabu (26/11), Menkumham hadir di antara anggota DPR RI.

Atas kehadirannya di sidang paripurna, politisi partai Demokrat mengucapkan terima kasih Menkumham berani membangkang arahan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. "Terima kasih Pak Menkumham telah membangkang perintah atasan, Presiden Jokowi," kata Benny K. Harnan saat sidang paripurna.

Jokowi sebelumnya telah mengakui bahwa dirinya mengarahkan Menteri untuk tidak melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan DPR. Hal ini menurutnya untuk memberi waktu pada DPR melakukan konsolidasi internal DPR.

Arahan itu diwujudkan dalam surat edaran dari Sekretaris Kabinet. Bahkan, politisi PDIP, Achmad Basarah mengklaim arahan Jokowi untuk menghormati kesepakatan islah antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan (Koalisi Merah Putih (KMP).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

(QS. An-Nisa' ayat 157)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement