Rabu 26 Nov 2014 16:31 WIB
Interpelasi BBM

Aneh Kalau Ada Anggota yang tak Ajukan Interpelasi BBM

Rep: c89/ Red: Esthi Maharani
  Sejumlah anggota DPR menunjukkan tandatangan dukungan hak interpelasi terkait kebijakan kenaikan harga BBM di Ruang Fraksi Partai Golkar, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/11).(Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah anggota DPR menunjukkan tandatangan dukungan hak interpelasi terkait kebijakan kenaikan harga BBM di Ruang Fraksi Partai Golkar, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/11).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengatakan partainya mendukung penuh pengajuan hak interpelasi kenaikan harga bbm. Dari 48 anggota DPR Fraksi PAN, sudah 33 orang yang setuju dan menandatangani draft usulan tersebut.

"Pada Prinsipnya PAN bulat mendukung. Tandatangan hanya masalah teknis. Aneh kalau ada anggota DPR yang tidak ajukan interpelasi ini," kata dia di Kompleks Parlemen, Rabu (26/11).

Yandri mengatakan saat ini rakyat butuh dukungan DPR untuk menyuarakan aspirasi. Sehingga ia merasa aneh kalau ada anggota dewan yang kurang peka akan situasi tersebut.

Ia menghimbau kepada semua fraksi yang belum sempat menandatangani agar bisa bergabung. Karena sebelum masa reses bisa diserahkan ke pimpinan agar diparipurnakan. Namun tidak ada paksaan dalam hal ini.

Inisiator lainnya, Aditya Anugerah Mohan dari Fraksi Golkar mengatakan interpelasi merupakan cara tercepat untuk mendapat jawaban pemerintah terkait kebijakan menaikkan BBM. Karena menurutnya saat ini rakyat sedang mengalami dampak kebijakan tersebut.

"Rakyat sedang tidak mampu menahan. Bagaimana kredibilitas eksekutif (Menaikkan BBM). Interpelasi cara tercepat mendapat jawabannya," kata dia.

Untuk diketahui saat ini jumlah anggota DPR yang menandatangani draft usulan hak interpelasi sebanyak 202 orang. Rinciannya Fraksi Partai Golkar 66 orang, Fraksi Partai Gerindra (62), Fraksi PKS (35), Fraksi PAN (33), dan Fraksi PPP (6). Mereka berencana menanyakan alasan pemerintah menaikkan BBM di saat harga minyak dunia sedang turun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement