Kamis 27 Nov 2014 01:27 WIB

Duh! Banjir di Kota Malang Disebabkan Ulah Warga

Rep: C74/ Red: Winda Destiana Putri
Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: Antara/Iggoy El Fitri/ca
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menanggulangi banjir di musim penghujan, Pemerintah Kota Malang menghimbau warga untuk tidak mengotori dan menumpuk sampah di gorong-gorong.

Walikota Malang Mochamad Anton mengatakan banjir disebabkan ulah warga yang membuang sampah sembarangan.

"Terkadang warganya sendiri, jadi gimana ya, sudah dibuat gorong-gorong dan lain-lain tidak akan berpengaruh," kata Anton saat ditemui Republika di Balaikota, Rabu (26/11).

Anton mengatakan Salah satu lokasi yang kebanjiran adalah Jalan Soekarno Hatta disebabkan karena ada perbaikan jalan di Jalan Kipas. Maka mengakibatkan genangan air setinggi 50 sentimeter. Tapi beberapa ruas jalan yang lain lebih disebabkan karena tidak adanya kepedulian pada lingkungan.

Anton mengatakan setelah melakukan pemantauan di beberapa daerah. Ia menemukan banyak gorong-gorong yang berfungsi untuk menyerap air hujan tertutup sampah. Ia mengatakan sudah meminta satuan tugas kebersihan untul segera membersihkan gorong-gorong sebelum terjadi banjir yang lebih parah.

Data dari Bakesbangpol Kota Malang menyebutkan, dari 58 titik rawan bencana di Kota Malang. Rinciannya 38 titik rawan banjir, 23 titik rawan tanah longsor, dan 1 titik rawan puting beliung.

Di Kecamatan Blimbing ada 8 titik rawan banjir dan 4 titik rawan longsor. Kedungkandang 6 titik rawan banjir dan 7 titik rawan longsor, Sukun 8 titik rawan banjir dan 7 titik rawan longsor, Klojen 5 titik rawan banjir dan 3 titik rawan longsor, Lowokwaru 7 titik rawan banjir, 2 titik rawan longsor, dan 1 titik rawan puting beliung.

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda di Kota Malang, Selasa (25/11) siang, membuat sejumlah wilayah kebanjiran. Banyak kendaraan yang mogok, bahkan adapula mobil yang hampir tertimpa pohon yang roboh.

Kondisi yang paling parah terjadi di Jalan Pisang Kipas, ketinggian air di perempatan Jalan Soekarno Hatta ini mencapai sepinggang orang dewasa. Akibatnya, banyak kendaraan bermotor yang mau melintasi kawasan ini harus balik.

Kendati begitu, ada saja pengendara yang nekat melintas. Keputusan ini tentu berakibat buruk karena bisa membuat kendaraan kecelakaan. "Saya tadi sempat jatuh walau tidak parah, terseok jalan berlubang tidak kelihatan karena banjir," kata Kukuh salah satu pengendara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement