REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota Fraksi PPP di DPR RI turut mendukung pengajuan interplasi kenaikan harga BBM bersubsidi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka ialah Asep Maoshul Affandy, Epyardi Asda, Achmad Dimyati N. , A Fauzan, Anas Thohir dan Kartika Yudhisti.
"PPP ada enam orang yang sudah tanda tangan (dukung interplasi)," kata inisiator hak interplasi kenaikan harga BBM bersubsidi, M. Misbakhun dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (26/11).
Misbakhun mengatakan sampai saat ini interplasi sudah mengantongi dukungan dari lima fraksi di DPR yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PKS, PPP, dan PAN. Total anggota DPR yang mendatangani pengajuan interlpasi sampai dengan Rabu (26/11) siang mencapai 202 anggota. Artinya terjadi penambahan sebanyak 45 penandatangan baru dari sehari sebelumnya yang berjumlah 157 penandatangan.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan tidak akan buru-buru menyampaikan permohonan interplasi ke pimpinan DPR. Para inisiator ingin penandatangan interplasi mencapai jumlah mayoritas dari seluruh anggota DPR. Ini agar proses persetujuan interplasi dalam sidang paripurna berjalan mulus.
"Kami tunggu jumlahnya seoptimal mungkin. Kami dukungan partai lain," ujar Misbakhun.
Inisiator interplasi dari Fraksi Gerindra, Desmond J. Mahesa mengatakan interplasi merupakan hak individu anggota DPR. Fraksi membebaskan setiap anggotanya menggunakan hak interplasi.
"Gerindra hari ini sudah 62 tandatangan dari 73 anggota," ujarnya.
Meski fraksi tidak memaksa, namun Desmond berharap 11 anggota Fraksi Gerindra lainnya bersedia menandatangani dukungan interplasi. Menurutnya interplasi merupakan respon terhadap kegelisahan atas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.
"Harapan kami sebelum penetapan masa sidang ini akan disidangkan di paripurna," ujarnya.