REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan 50 hari Israel ke Gaza menyisakan pengalaman berharga bagi relawan Indonesia di Gaza, Abdillah Onim. Saat itu, Onim melihat secara langsung gempuran negeri Zionis terhadap gaza.
"Menangis saya melihat pembantaian ini," kenang Onim, dalam pesan singkat kepada ROL, Kamis (27/11).
"Luar biasa pejuang Palestina di Gaza. Berlomba-lomba pasang gadaikan jiwa mereka, dengan ambisi menyandera militer Israel," ucapnya.
Onim mengungkap, setiap ibu di Gaza, selalu mendorong putra-putra mereka untuk berlari menjadi yang terdepan menghadapi militer Israel meski moncong senjata berada di depan wajah mereka. "Saya teringat di depan anak dan istri. Saya tulis wasiat serta menyerahkan amanah kepada istri, yang semula was-was menjadi tawakal," kenang Onim.
Serangan Israel kemudian mendekati kontrakan Onim dan keluarga. Di sana, ia melihat pecahan kaca, kain gorden beterbangan. Gedung-gedung seolah mau rubuh. "Saya menangis bersama istri, kami istigfar dan latunkan ayat-ayat Alquran. Kami saat itu beranggapan, ini malam terakhir kami," ucapnya.
"Berbagai kisah telah saya rasakan, saya melihat roket Gaza menghantam Tel Aviv. Saya lihat negara-negara tetangga hanya diam melihat Gaza diserang," ucapnya.
Info seputar sepak bola silakan klik di sini