Kamis 27 Nov 2014 05:45 WIB

PSIS Kena Sanksi, Wali Kota Semarang: 'Pie Saiki Carane'

Red: Agung Sasongko
PSIS Semarang
Foto: Wikipedia
PSIS Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --  Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak seluruh pihak terkait untuk memikirkan masa depan pemain PSIS Semarang, seiring sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI. "Kalau toh nanti keputusan (sanksi, red.) tidak bisa diubah, yang paling penting terus nasib pemain ini (PSIS) siapa yang mikir? Ayo kita pikir bareng-bareng," katanya di Semarang, Rabu malam.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengakui beratnya sanksi yang diberikan Komdis PSSI terhadap PSIS, terutama sampai ada sanksi larangan bermain sepak bola seumur hidup yang dijatuhkan pada pemain. "Daripada mendiskusikan hal-hal yang sudah lewat, yang paling penting 'pie saiki carane, pie sing' (bagaimana sekarang) dihukum seumur hidup kalau tidak ada keputusan yang lebih baik," tukasnya.

Pemain yang terkena sanksi bermain dan beraktivitas sepak bola seumur hidup, kata dia, tentunya perlu dipikirkan kelangsungkan masa depannya, misalnya diberi pekerjaan untuk menopang hidup. "Mereka ini 'diurusine model piye?' (diurusi model bagaimana?), dikasih pekerjaan model apa, supaya mereka bisa hidup. Kalau 'ndak' bisa, ya, percuma kita mendiskusikan hal-hal ini," katanya.

Menurut dia, persoalan yang penting untuk dipikirkan adalah kelangsungan para pemain PSIS yang terkena sanksi seumur hidup ke depannya, termasuk pada pemain-pemain lain yang mungkin hanya korban.