Kamis 27 Nov 2014 12:03 WIB

Ribuan Pekerja di Tasmania Mogok Tolak Pemotongan Anggaran

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Ribuan pegawai negeri di negara bagian Tasmania  menggelar aksi  mogok massal menentang pemotongan angggaran yang dilakukan negara bagian tersebut, Kamis (27/11). Serikat buruh pekerja publik mengatakan bahwa ini adalah pemogokan terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Guru, paramedis, dan petugas LP termasuk dalam mereka yang melakukan mogok yang berkumpul di halaman Gedung Parlemen di ibukota Tasmania, Hobart dan di terminal tram di Kota Launceston.

Pemerintah negara bagian tersebut sudah memutuskan untuk melakukan pemotongan 266 posisi di departemen pendidikan, 224 lapangan kerja di bidang kesehatan, dan 174 di bidang pemerintahan untuk delapan bulan mendatang.

Setelah pembicaraan yang sengit selama beberapa  bulan, perundingan mengenai tidak adanya kenaikan gaji antara pemerintah dan serikat buruh  berakhir tanpa adanya kesepakatan.

Pemerintah mengatakan tidak adanya kenaikan gaji selama 18 bulan akan bisa menyelamatkan ratusan lapangan di sektor pegawai negeri, namun rancangan usulan tersebut ditolak oleh majelis tinggi parlemen negara bagian Tasmania.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement