REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Ribuan pegawai negeri di negara bagian Tasmania menggelar aksi mogok massal menentang pemotongan angggaran yang dilakukan negara bagian tersebut, Kamis (27/11). Serikat buruh pekerja publik mengatakan bahwa ini adalah pemogokan terbesar dalam 10 tahun terakhir.
Guru, paramedis, dan petugas LP termasuk dalam mereka yang melakukan mogok yang berkumpul di halaman Gedung Parlemen di ibukota Tasmania, Hobart dan di terminal tram di Kota Launceston.
Pemerintah negara bagian tersebut sudah memutuskan untuk melakukan pemotongan 266 posisi di departemen pendidikan, 224 lapangan kerja di bidang kesehatan, dan 174 di bidang pemerintahan untuk delapan bulan mendatang.
Setelah pembicaraan yang sengit selama beberapa bulan, perundingan mengenai tidak adanya kenaikan gaji antara pemerintah dan serikat buruh berakhir tanpa adanya kesepakatan.
Pemerintah mengatakan tidak adanya kenaikan gaji selama 18 bulan akan bisa menyelamatkan ratusan lapangan di sektor pegawai negeri, namun rancangan usulan tersebut ditolak oleh majelis tinggi parlemen negara bagian Tasmania.