Kamis 27 Nov 2014 08:43 WIB

Lampung tak Lagi Prioritaskan Jembatan Selat Sunda

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indah Wulandari
Mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS)
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tak lagi memprioritaskan megaproyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 29 kilometer, kini mereka memperbaiki transportasi penyeberangan kapal ferry Bakauheni-Merak.

"JSS tidak jadi prioritas untuk masa sekarang. Kami ingin mengembalikan lagi pelayaran Bakauheni-Merak ke standar pelayanan minimal (SPM) 100 menit," kata Kepala Bappeda Lampung, Fahrizal Darminto, Rabu (26/11). 

Menurutnya, selama ini pelayaran Bakauheni-Merak dan sebaliknya butuh waktu hingga tiga sampai empat jam. Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan penumpang di dalam kapal ferry. 

"Selain kenyamanan dengan fasilitasnya, keamanan juga sangat perlu. Kapal ferry akan dicek lagi, jangan lagi ada kasus kebakaran kapal beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Proyek JSS pada masa Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, pernah mendapat respon positif dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan sudah keluar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KISS).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement