REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak akan mempermasalahkan potensi munculnya parkir liar akibat kebijakan melarang sepeda motor melintas di Jalan Thamrin-Medan Merdeka Barat.
Menurut Ahok, selama parkir liar tidak di badan jalan ia akan menutup mata. Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benjamin Bukit mengatakan potensi munculnya parkir liar memang sangat mungkin. Terutama di permukiman warga yang berada di sekitar area pembatasan motor.
"Ya kalau parkir di rumah warga tidak apa-apa, kecuali di badan jalan akan kami tertibkan," ujar Benjamin kepada Republika, Kamis (27/11).
Ia pun mengimbau kepada pengendara untuk memarkirkan motor di 11 gedung parkir yang telah disediakan. Di antaranya di Gedung Jaya, Gedung Bank Dagang Negara (BDN), Djakarta Theatre, Sarinah, Gedung BII, Gedung Oil, Plaza Permata, Gedung Kosgoro, Hotel Pullman atau Wisma Nusantara, Grand Indonesia, dan The City Tower. "11 tempat itu bisa menampung 9.318 mobil dan 5.128 unit sepeda motor," jelas Benjamin.
Ia menambahkan, Dishub juga akan mengoptimalkan penggunaan lapangan eks IRTI Monas dan lahan parkir Carrefour Harmoni. Sementara itu, untuk tarif parkir yang akan dibebankan, bergantung pada kebijakan masing-masing pengelola gedung. "Untuk sementara masih disesuaikan dengan tarif parkir yang berlaku setempat," tuntasnya.