REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --Kementerian Pertanian Gaza mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan impor buah ke Israel setelah Pemerintah Israel mencegah sayuran dari Gaza memasuki Tepi Barat di persimpangan Kerem Shalom pada Rabu (26/11) kemarin.
"Kami memutuskan untuk menghentikan impor buah-buahan dari pihak Israel untuk menekan Israel yang melarang kami mengekspor sayuran," ujar Tahsin Wal-Saqqa, General Manager pemasaran dan penyeberangan kepada Maan News, Kamis (27/11).
Pada Ahad (23/11), Israel mencegah 12 truk sayuran yang dikirim ke Tepi Barat dari Gaza. Dua truk dengan nilai total sebesar 150 ribu dollar Amerika itu seharusnya dikirim ke Yordania. Larangan tersebut membuatpetani Palestina mengalami kerugian finansial yang cukup besar dan akan menyebabkan penurunan harga sayuran di Gaza.
Pada awal November, Israel mengizinkan ekspor produk pertanian dari Gaza ke Tepi Barat untuk pertama kalinya sejak 2007. Sebelum pengepungan Israel ke Gaza pada 2007, Gaza telah mengekspor buah-buahan, sayuran, bunga, ikan, dan produk lainya ke Tepi Barat.
Israel setuju untuk mengendurkan pengepungan di Gaza dalam perjanjian gencatan senjata setelah serangan militer besar-besaran di Gaza beberapa waktu lalu yang menyebabkan hampir 2.200 tewas, tapi sejauh ini tidak ada langkah nyata yang telah diambil untuk mengurangi kekerasan demi kekerasan yang dilakukan tentara Israel.