Kamis 27 Nov 2014 14:24 WIB

Bahas Nasib Wagub DKI, Ahok Akui Temui Megawati

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta, Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Hal yang dibicarakan tak lain mengenai kursi wakil Gubernur DKI Jakarta yang masih diperebutkan.

Ahok mengaku mengajukan nama Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Sarwo Handayani untuk mendampinginya.

"Saya juga sudah secara profesional ajukan nama Sarwo Handayani ke bu Mega, saat bertemu di Istana, Waktu itu sih tanggapannya senyum-senyum aja. Tapi enggak tau," katanya, Kamis (27/11).

Ia mengatakan menginginkan pendamping yang bisa kerja cepat dan mengikuti ritme kerjanya. Selain itu, ia juga menginginkan orang yang sudah pengalaman di DKI.

Sementara di lain pihak, Megawati Soekarnoputri menunjuk Boy Sadikin sebagai calon wakil gubernur mendampingi Ahok. Hal itu diungkapkan politisi PDIP yang juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo.

Salah satu alasan penunjukan Boy Sadikin, karena putra Ali Sadikin itu merupakan kader PDIP, "kebetulan sekali dia juga adalah orang Jakarta," ujar Tjahjo.

Tjahjo menegaskan cawagub DKI harus berasal dari PDI P. "Kalau menurut saya itu jatahnya PDI P. Pak Jokowi kan sudah keluar. Soal Pak Ahok keluar (dari Gerindra) itu urusan Pak Ahok sendiri," kata Tjahjo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement