REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inisiator pengajuan interplasi kenaikan harga BBM bersubsidi menargetkan 300 tanda tangan anggota DPR. Ini agar proses persetujuan interplasi di sidang paripurna berjalan mulus.
"Kami usahakan di atas 300. Itu sebagai upaya proses ke paripurna," kata salah satu inisiator interplasi, M. Misbakhun kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (27/11).
Anggota Fraksi Partai Golkar ini optimistis anggota DPR yang belum menandatangani interplasi akan tergugah. Sebab kenaikan harga BBM bersubsidi memberi dampak langsung terhadap perekonomian rakyat.
"Harga kebutuhan naik. BBM nelayan naik. BBM mempengaruhi hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Misbakhun optimistis 300 tanda tangan mendukung interplasi akan terkumpul sebelum masa sidang DPR berakhir pada 6 Desember 2014. Nantinya tanda tangan yang terkumpul akan dikirim ke pimpinan DPR untuk dibahas di Badan Musyawarah dan diputuskan dalam sidang paripurna.
"Saya yakin sudah lebih dari 202 (tanda tangan)," katanya.
Sebelumnya inisiator interplasi sudah mengantongi dukungan dari lima fraksi di DPR yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PKS, PPP, dan PAN. Total anggota DPR yang mendatangani pengajuan interlpasi sampai dengan Rabu (26/11) siang mencapai 202 anggota.