REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Thailand berinovasi menciptakan aksesoris fashion menggunakan daun ganja sebagai bahan dasar berbagai produk.
"Kami mencoba memanfaatkan fungsi lain dari daun ganja, agar tidak selalu menjadi komoditi terlarang," kata Marketing UKM Kreatif dari Thailand, Hafiz di Jakarta, Kamis (27/11).
Aksesoris tersebut berupa tas dan dompet yang dapat dibuat sesuai pesanan dan desain pemakai.
"Bahan bakunya kami dapat dari polisi setempat, sehingga penggunannya pun sah," ujarnya.
Walaupun begitu industri ini tidak diproduksi secara masal, karena bahan baku yang terbatas dan tidak lazim dipakai fashion.
"Kami tidak mendukung penanaman daun ganja, hanya ingin memperlihatkan manfaat lain dari daun itu," tuturnya.
Ide ini berawal dari banyaknya komoditi daun ganja yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan terlarang.
Melalui dunia kreatif, paradigma seperti itu ingin perlahan-lahan diubah menjadi lebih baik.
"Beberapa produk lain sudah dibuat, namun masih kami survei kelayakan pakai dan peredarannya," kata Hafiz.