REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mencuit di akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono. Kuliah di Twitter atau kerap disebut kultwit SBY ini tepat sebelum ibadah shalat Jumat atau sekitar pukul 11.30 WIB.
Cuitan SBY ini terkait dengan dunia politik. Ia mengawali cuitannya dengan mengimbau agar meraih kekuasaan dengan cara yang benar. "Dalam dunia politik, kekuasaan menjadi yang utama. Raihlah kekuasaan itu dengan cara yang benar & gunakan pula secara benar. *SBY*".
Tanda *SBY* dalam setiap cuitan di akun Twitter-nya menandakan jika yang mencuit adalah dari SBY sendiri. Ia melanjutkan kekuasaan memang menggoda karena itu harus digunakan secara tepat dan bijak. Ia mengimbau agar tidak sewenang-wenang dan tidak melampaui kewenangannya.
"Tidakkah Allah SWT memberikan kekuasaan kepada yg dikehendaki, dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yg dikehendaki," ujarnya.
Menurutnya kebenaran mutlak adalah milik Tuhan. Sehingga janganlah selalu membenarkan yang kuat, tetapi perkuatlah kebenaran. Pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan dan tindakannya, ia melanjutkan, tak disadari bisa menjadi diktator atau tiran.
Setiap pemimpin, ia mengakui, pasti ingin berbuat yang terbaik. Tidak ingin jadi diktator atau tiran dan kemudian harus jatuh, seperti yang kerap terjadi. Dengan tetap menghormati pemimpin, rakyat bisa menyampaikan kritik dan sarannya. Pemimpin harus sabar mendengarkan.
"Kritik itu laksana obat. Jika dosis & cara meminumnya tepat, badan menjadi sehat. Mengkritik pemimpin haruslah beretika & patut. *SBY*".