REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman di Jakarta membantah meninggalnya seorang warga saat terjadi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar, Sulawesi Selatan dikarena terlindas kendaraan "Water Cannon".
"Bukan tertabrak tetapi dia jatuh," katanya saat ditemui usai melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Mesjid Markas Besar Polisi di Jakarta, Jumat (28/11).
Menurutnya, korban yang meninggal tersebut dikarenakan terinjak-injak oleh warga yang diusir oleh polisi. Apalagi demo tersebut berujung anarkis.
"Itu masih 200 meter dari itu. Jadi mungkin itu terkena lemparan batu lalu jatuh dan terinjak-injak," ujarnya.
Pria yang diketahui bernama Muhammad Arif (20) tersebut menurut Sutarman, ditemukan meninggal dengan luka di kepalanya.
Saat ini pihak kepolisian masih lakukan otopsi untuk mencari tahu akibat meninggalnya korban.