REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar tujuh orang delegasi dari Hamas mengunjungi pimpinan DPR. Mereka diantaranya Abu Umar Muhammad, Khalid Qaddoumi, dan Othman Battiri.
Delegasi Hamas tersebut diterima oleh ketua DPR, Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli ZOn. Sementara itu, turut hadir Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan anggota PKS lainnya yaitu Abu Bakar Al Habsyi dan Refrizal.
Pimpinan delegasi, Abu Umar, mengatakan para delegasi yang datang bergerak di bidang politik. Mereka diantaranya perwakilan Hamas di Irak Utara, Kuala Lumpur, Moskow, dan Doha.
Dalam pertemuan tersebut, pimpinan delegasi Abu Umar menceritakan bagaimana perjuangan Hamas melawan penjajahan Israel. Ia juga menceritakan mengenai kekejaman Israel, dan kondisi terkini dari Gaza dan Yarusslaem di Palestina.
Abu Umar mengatakan, Hamas merupakan pergerakan nasional dan menjadi bagian dari perjuangan melawan penjajahan Israel. Menurutnya, gerakan perjuangan Hamas telah dimulai sejak tahun 1980an.
Hamas telah ikut serta dalam dua pemilihan umum. Sebelumnya, menurutnya, Hamas meyakini untuk tidak selayaknya mengadakan pemilu dalam kondisi penjajahan. Hamas menginginkan adanya pembebasan tanah Palestina terlebih dahulu, setelah itu kemudian menyelenggarakan pemilu.
Namun, fraksi lain di Palestina menginginkan mengadakan pemilu. Atas nama kebersamaan, Hamas akhirnya memutuskan ikut dalam pemilu. Ia mengatakan, Hamas memperoleh kepercayaan dari rakyat Palestina.
Di mana, Hamas berhasil meraih 2/3 kursi di parlemen dalam pemilu yang diikutinya pada 2006. Meskipun memperoleh suara mayoritas, ia mengatakan Hamas ingin merangkul fraksi. Hal itu dengan tujuan, agar nasionalisme bersatu dalam sebuah pemerintahan.
Akan tetapi, ia mengemukakan hal itu tidak terwujud. Karena intervensi dari kekuatan asing, khususnya Israel.