REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film kontroversial Amerika Serikat tentang perseokongkolan pembunuhan menyasar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan ditayangkan di 63 negara. Sebelumnya, Film berjudul "The Interview" itu akan tayang di AS dan Kanada pada 25 Desember menyusul negara Eropa, Timur Tengah dan Afrika pada awal tahun depan.
Film itu semula dijadwalkan akan dirilis pada Oktober, tetapi tanggalnya ditunda pada Agustus tanpa penjelasan. Film itu menceritakan kisah wartawan Amerika yang berhasil mewawancarai Kim di Pyongyang tetapi kemudian direkrut oleh CIA untuk membunuhnya.
Kementerian Luar Negeri Korut mengecam keras film itu yang disebutnya "terorisme yang paling terang-terangan," dengan memperingatkan "langkah balasan yang tak mengenal ampun." Pada Agustus, Sony Pictures dilaporkan telah memutuskan membuat beberapa perubahan, termasuk mencabut beberapa gambar pemimpin Korut itu dan mendiang ayahnya dari film itu.
Menyusul laporan tentang rilis tersebut, Korut kembali memperingatkan ancamannya apabila film itu ditayangjkan. "Kami melihat ada oersekongkolan untuk menayangkan film itu dengan memutarbalikkan realitas dan berisi imajinasi ganjil merupakan tindakan provokasi jahat atas republik kami dan penghinaan tiada tara terhadap rakyat kami,"kata laman propaganda Korut, "Uriminzokkiri".