Jumat 28 Nov 2014 20:13 WIB

Minta Pahami Kenaikan BBM, PKB: Kok Pakai Tindakan Represif

Rep: c60/ Red: Agung Sasongko
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Riau Menuntut (GERRAM) menduduki kantor Radio Republik Indonesia di Pekanbaru, Riau, Selasa (25/11).
Foto: Antara
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Riau Menuntut (GERRAM) menduduki kantor Radio Republik Indonesia di Pekanbaru, Riau, Selasa (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Partai Kebangkitan Bangsa (PBB) menyebut tindakan represif terhadap mahasiswa di Pekanbaru, Riau dan Makasar sebagai blunder untuk pemerintahan Jokowi-JK. Aksi tersebut akan menambah masalah bagi pemerintah yang sedang melakukan perbaikan terhadap kondisi bangsa dengan mencabut subsidi BBM.

“Ini akan melahirkan penolakan baru yang tidak substantif terhadap upaya pemerintah,” ujar ketua Fraksi PKB MPR, Lukman Edy kepada ROL, Jumat (28/11).

Dia menjelaskan, aksi penolakan masyarakat terhadap kenaikan BBM akan meningkat dan kehilangan substansi. Padahal, pemerintah ingin substansi kenaikan bbm bisa dipahami masyarakat.  “Dengan adanya tindakan represif ini alasan kenaikan akan lebih susah dijelaskan,” ujarnya.

Secara resmi FPKB MPR mengecam tindakan tersebut. “Secara resmi FPKB MPR mengecam tindakan represif aparat kemanan yang kasar dan keras kepada mahasiswa,”

Sebelumnya, polisi di Pekanbaru dikabarkan mengejar dan memukuli mahasiswa hingga ke dalam mushala. Aksi tersebut terjadi saat aparat berusaha membubarkan paksa demonstrasi menolak kenaikan BBM yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) gabungan di depan Kantor RRI, Selasa (25/11) sore.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement