Jumat 28 Nov 2014 20:18 WIB

Imam Istiqlal: Jangan Jadikan Rumah Ibadah Tempat Sembunyi

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Petugas kepolisian memukul mundur pengunjukrasa yang ingin menguasai kantor RRI di halaman kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru, Riau,
Foto: Antara
Petugas kepolisian memukul mundur pengunjukrasa yang ingin menguasai kantor RRI di halaman kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru, Riau,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Mustafa menilai tindakan yang dilakukan oleh anggota kepolisian di mushala di Riau sangat menodai kesucian rumah ibadah umat Islam. "Sangat disayangkan tindakan tersebut," kata Mustafa kepada ROL, Jumat (28/11).

Menurut Mustafa, Kapolri harus segera memanggil dan menindak tegas anggotanya yang melakukan tindakan tersebut. Kepada para mahasiswa, Mustafa menghimbau agar rumah ibadah jangan dijadikan tempat persembunyian bila mereka salah.

"Namun bila tujuannya memang untuk beribadah itu sangat bagus dan anggota polisi yang tetap masuk dengan melewati batas suci tanpa melepas sepatunya harus ditindak," ujar Mustafa.

Mustafa juga sangat kecewa dengan tindakan anggota kepolisian yang melakukan pemukulan di dalam mushalah. Ia menilai hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan. "Di luar tempat ibadah saja tidak boleh, apalagi itu dilakukan di dalam mushalah," ujar Mustafa.

Sebelumnya, polisi di Pekanbaru dikabarkan mengejar dan memukuli mahasiswa hingga ke dalam mushala. Aksi tersebut terjadi saat aparat berusaha membubarkan paksa demonstrasi menolak kenaikan BBM yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) gabungan di depan Kantor RRI, Selasa (25/11) sore.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement