REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setidaknya ada 40.450 orang Indonesia yang memiliki akses keuangan lebih dari 1 juta Dollar atau sekitar Rp 11 miliar. Deputi Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulya Effendi Siregar mengatakan jumlah tersebut yang masuk populasi high net worth individual (HNWI). Di Indonesia, populasi ini tumbuh 7,3 persen dibandingkan tahun 2013 lalu.
Total kekayaan mereka mencapai 143 miliar Dollar. Mulya mengatakan pertumbuhan HNWI di Indonesia ini mengalahkan Singapura yang tahun lalu hanya tumbuh 4,2 persen dan India yang tumbuh 2 persen. Kekayaan ini mendorong layanan jasa wealth manajemen di Indonesia.
Secara global, masyarakat super kaya ini bertambah 13,7 juta orang setiap tahun. Populasi HNWI di Asia Pasifik kini telah mencapai 4,3 juta orang. Populasi ini terbesar kedua setelah Amerika Utara. Sementara Asset Under Management (AUM) pada 2013 mencapai 54,64 triliun Dollar.
“Pertumbuhan HNWI mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Jika dihitung berdasarkan data yang ada di nasabah prioritas mencapai 800 ribu nasabah,” ujar Mulya, dalam The 5th International Wealth Management and Private Banking Conference 2014, Jumat (28/11).
Mulya mengatakan pertumbuhan masyarakat kelas menengah ini membuat industri wealth management dan perbankan dituntut untuk meningkatkan variasi produk, dan meningkatkan kualitas SDM. OJK, kata dia sebagai regulator mendukung industri wealth management ini bisa berkembang.
OJK telah menerbitkan aturan mengenai implementasi manajemen risiko untuk layanan nasabah prima. Bank juga diminta lebih terbuka dan transparan dalam memberikan produk kepada nasabah.