REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya geram mendengar 'curhat' para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengaku banyak diperas oleh oknum-oknum di bandara, begitu mereka pulang ke tanah air. Menurutnya oknum-oknum yang memeras TKI sangat tidak manusiawi.
Dalam akun Facebook miliknya, Jokowi menuliskan jika TKI merupakan pahlawan devisa. Menurutnya sebenarnya kepulangan TKI itu layak disambut dengan suka cita, bukan justrus diperas.
"Penyebutan pahlawan tidak boleh basa basi, mereka adalah bagian dari keluarga kita yang bekerja di luar negeri. Sudah selayaknya kita mengalungkan "Bunga Selamat Datang" pada mereka di bandara, bukan todongan pemerasan oleh oknum," tulisnya, Senin (1/12).
Jokowi menilai, para TKI adalah orang-orang yang mempunyai keberanian dan keteguhan sikap dalam menantang hidup agar berhasil di negeri orang. Hasil kerja bukan hanya dinikmati oleh mereka, namun juga dinikmati oleh negara.
"Jadi amat tidak manusiawi bila ada oknum-oknum yang memeras mereka, menjadikan mereka seolah sapi perah yang bisa dijadikan tambang uang, terkutuklah mereka yang memeras para TKI, memeras hasil keringat dari mereka yang bekerja," katanya.
Ia menegaskan sudah memerintahkan kepada Menteri Tenaga Kerja untuk membereskan bandit-bandit pemeras tenaga kerja.
"Kita harus menjamin TKI aman dari bandara sampai depan rumahnya. Negara harus hadir untuk menjamin keamanan itu," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya pada Ahad (30/11) kemarin, Presiden Jokowi melakukan e-blusukan untuk mendengar keluh kesah para TKI. Sebagian besar TKI yang mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum di bandara.