REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga minyak mentah dunia kian anjlok. Harga minyak mentah turun ke bawah level 65 per barel dolar AS. Harga tersebut merupakan kali pertama terjadi sejak Mei 2010.
Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, pun meminta agar pemerintah mempertimbangkan harga minyak mentah dunia yang terus turun.
"Baiknya dikaji oleh @jokowi_do2 & diambil langkah2" katanya lewat akun twitter pribadinya, Senin (1/12).
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan masih akan mengamati perubahan harganya. Sebab, dikatakannya, harga minyak mentah saat ini belum tentu akan dijadikan patokan transaksi untuk 2-3 bulan ke depan.
“Itu kita lihat dulu, Kementerian ESDM nanti mau melihat harganya dulu,” katanya seusai acara serah terima jabatan untuk posisi pelaksana sementara Dirjen Pajak di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Gatot Subroto pada Senin (1/12).
Bambang tak banyak berkomentar soal pengaruh kondisi tersebut terhadap kebijakan harga BBM bersubsidi ataupun langkah penyesuaian harganya. Sebab, ia akan terlebih dahulu mengomunikasikannya dengan Kementerian ESDM.
“Nanti, saya mikir dulu, pokoknya kita bikin sistem yang bagus,” tuturnya.
Info seputar sepak bola silakan klik di sini