Senin 01 Dec 2014 15:55 WIB

Kemenlu: Ada Kedubes Palestina, Jadi Perwakilan Hamas..

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
 Ketua DPR Setya Novanto (kedua kanan) berjabat tangan dengan Kepala Biro Politik Hamas Abu Umar Muhammad (kedua kiri) bersama sejumlah delegasi Hamas - Palestina saat pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (28/11).  (Antara/Yudhi Mahatma)
Ketua DPR Setya Novanto (kedua kanan) berjabat tangan dengan Kepala Biro Politik Hamas Abu Umar Muhammad (kedua kiri) bersama sejumlah delegasi Hamas - Palestina saat pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kerja Sama, Kementerian Luar Negeri Siti Mauludia menilai pembangunan kantor Hamas di Indonesia tidak akan terjadi mengingat hal tersebut akan menimbulkan gesekan dengan Kedutaan Besar Palestina di Indonesia.

"Sepertinya itu tak mungkin terjadi," kata Mauludia kepada ROL, Senin (1/12).

Mauludia mengatakan bila kantor Hamas berdiri di Indonesia  akan ada dualisme dengan Kedubes Palestina di Jakarta. Menurut Mauludia, bila Palestina ingin mencapai kemerdekaannya, kedua pihak antara Hamas dan Fatah harus bekerja sama.

"Satu visi dan misi antara Fatah dan Hamas akan membuat Palestina mendapatkan kedaulatannya," ujar Mauludia.

Menurutnya, bila Indonesia mengizinkan berdirinya kantor Hamas di Indonesia sama saja dengan melakukan adu domba antara kedua kubu. Ia berharap kedua kubu lebih memikirkan cara untuk bersatu demi masa depan rakyat dan kemerdekaan Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement