Selasa 02 Dec 2014 02:31 WIB

Komunitas Ciliwung Gelar Ekspedisi Perlindungan Mata Air

Warga beramai-ramai menjaring sampah dari Kali Ciliwung. (ilustrasi)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warga beramai-ramai menjaring sampah dari Kali Ciliwung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Ciliwung Tandjoeng Oost mengadakan Ekspedisi Perlindungan Sumber Mata Air di tiga kabupaten dan 66 desa, mulai 1 hingga 20 Desember 2014, untuk riset baku mutu air yang menjadi hulu Sungai Ciliwung dan sekaligus konservasi.

"Kami miris waktu musim kemarau yang lalu, daerah yang sedianya berlimpah air, teriak kehabisan air. Sementara itu, ketika intensitas hujan tinggi, air melimpah ke mana-mana tanpa ada penampungan," kata relawan Komunitas Tandjoeng Oost Danoe Winarya di Jakarta, Senin.

Menurut dia, sumber mata air yang mestinya menjadi hak hidup masyarakat mulai terancam oleh komersialisasi dan privatisasi.

Air yang tercurah ke Ciliwung, katanya, tercemar berat oleh limbah, baik rumah tangga maupun industri.

"Kami akan identifikasi sumber pencemar air sungai dan mendorong ditetapkannya regulasi perlindungan sumber air," kata Danoe.

Ekspedisi Perlindungan Sumber Mata Air itu, juga untuk sosialisasi dan konsultasi publik dalam hal konservasi air dan tanah serta sanitasi yang terus terpelihara agar dapat digunakan oleh generasi yang akan datang.

"Sumber air adalah area kawasan lindung yang memiliki sempadan hingga radius 200 meter. Selamatkan yang tersia," kata Danoe.

Menurut dia, kegiatan itu akan terus berlanjut dengan adanya pengawasan secara berkala.

Sebanyak delapan orang dari komunitas tersebut berangkat dari Cisarua,Bogor, Jawa Barat, menuju Cianjur kemudian kembali lagi ke Bogor.

Setelah itu, katanya, mereka akan menyusuri Sungai Ciliwung mulai dari Cilebut sampai Manggarai, Jakarta Selatan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement