Senin 01 Dec 2014 18:57 WIB

Pembatasan Jalur Motor Bikin Susah Rakyat Kecil

Rep: c02/ Red: Karta Raharja Ucu
  Polisi menghentikan kendaraan bermotor saat Operasi Zebra Jaya 2014 di kawasan Terminal Senen, Jakarta Pusat, Rabu (26/11).    (Antara/Fanny Octavianus)
Polisi menghentikan kendaraan bermotor saat Operasi Zebra Jaya 2014 di kawasan Terminal Senen, Jakarta Pusat, Rabu (26/11). (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahok bikin kebijakan, jangan sengsarakan rakyat kecillah. Pernyataan itu disampaikan Uki, tukang ojek, yang mengeluhkan rencana pembatasan jalur motor oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Uki, kebijakan menutup jalur Sudirman-Thamrin dari kendaraan roda dua akan mematikan usaha ojek.

"Banyak tukang ojek yang menganggur, jika jalur ini ditutup untuk kendaraan roda dua," ujarnya.

Sebenarnya tukang ojek bisa saja mencari jalur alternatif, tapi tentu tarifnya bakal naik. Sementara, para penumpang belum tentu mau. Padahal, Desember mendatang bahan bakar bakal dinaikkan. "Sehingga, jasa tukang ojek tidak lagi diminati," kata Uki mengeluh.

Selama tiga tahun menjadi tukang ojek, Uki mengaku tidak pernah masuk jalur cepat. Menurutnya, profesi tukang ojek juga tidak membuat jalanan semakin macet. Karenanya, ia meminta Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purmana (Ahok) meninjau ulang kebijakannya, jika memang kebijakan itu perlu diterapkan.