Selasa 02 Dec 2014 13:14 WIB

Kesatuan Perempuan Golkar Dukung Ical

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa D
Foto: antara
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa D

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menyampaikan dukungannya kepada Aburizal Bakrie atau Ical untuk memimpin kembali partai tersebut dalam Musyawarah Nasional IX di Nusa Dua, Bali.

"Kami kader perempuan menyampaikan dukungan penuh kepada bapak Aburizal Bakrie untuk menjadi Ketua Umum dalam masa bakti 2014-2019," kata Ketua KPPG Ulla Nur Rahmawati didampingi seluruh jajaran pengurus kader perempaun di Nusa Dua, Selasa (2/12).

Dia menilai sosok Aburizal Bakrie memiliki jiwa kepimpinan dan pantas memimpin kembali partai berlambang pohon beringin tersebut.

Pihaknya yakin partai dengan nomor urut 5 itu akan mampu meraih kesuksesan pada pemilu yang akan datang di bawah kepeimpinan Ical.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung untuk tetap mendampingi Ical dalam lima tahun ke depan.

Sementara itu, kader perempaun juga tetap menginginkan partai pemenang kedua Pemilihan Umum 2014 itu untuk tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP) atau berada di luar pemerintahan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla.

Agenda sidang hari ketiga Munas IX Partai Golkar yang melanjutkan pemandangan umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan ormas sayap Partai Golkar yang tersisa 24 DPD I dan ormas di seluruh Indonesia.

Saat ini sedang berlangsung dan sebagian di antaranya telah menyampaikan dukungannya kepada Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement