Selasa 02 Dec 2014 13:17 WIB

Nurdin Halid Akui Gelar Pertemuan dengan Pemilik Suara Sebelum Munas

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Esthi Maharani
 Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan  Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Ahad (30/1
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Ahad (30/1

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua panitia pengarah Musyawarah Nasional (munas) IX Partai Golkar, Nurdin Halid mengakui telah melakukan pertemuan dengan para pimpinan DPD I se-Indonesia sehari sebelum pelaksanaan munas digelar. Namun dia membantah telah mengarahkan para pimpinan DPD I untuk merekayasa jalannya munas demi memuluskan pencalonan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum.

"Ada (pertemuan dengan DPD I) dan itu biasa. Bukan pengarahan," kata Nurdin kepada wartawan di Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12).

Nurdin tidak berkomentar banyak soal rekaman suara miliknya yang berisi arahan kepada DPD I untuk kembali mendukung Ical. Dia beralasan belum mendengar rekaman dimaksud. "Saya mau dengar dulu baik-baik," ujarnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini juga membantah adanya rekayasa di Pasal 22 ayat 4 Tata Tertib pemilihan ketua umum. Menurutnya tata tertib pemilihan ketua umum dalam munas sudah dibagikan jauh hari kepada seluruh peserta munas. "Tatib sudah dibuat jauh-jauh hari," katanya.

Nurdin mempersoalkan sikap media yang terkesan terlalu memojokon dirinya. Menurutnya sebelum munas digelar, sejumlah tim pemenangan ketua umum juga menggelar pertemuan dengan para pemilik suara. "Kenapa kalian gak edarkan pertemuan Airlangga pada tanggal 27 di Hotel Santika Bali," katanya.

Nurdin mengaku memiliki bukti gambar upaya tim sukses Airlangga untuk mengarahkan suara DPD I dan II. Dia berjanji akan membeberakan bukti itu kepada media. "Pada pertemuan itu, oleh tim dihadiri, dan ada potonya. Kalian harus objektif dan adil dalam pemberitaan," ujarnya.

Sebelumnya beredar rekaman suara yang diduga milik Nurdin Halid. Dalam rekaman itu Nurdin  berupaya mengarahkan para peserta munas untuk menguasai jalannya sidang demi memenangkan Ical. Persoalannya, Nurdin menjabat sebagai ketua panitia pengarah dan pimpinan sidang munas yang mesti bersikap netral.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement