Selasa 02 Dec 2014 13:42 WIB

Akan Jadi Sejarah Baru Golkar, Jika Ical Jadi Ketum Lagi

Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie meninggalkan lokasi Musyawarah Nasional Golkar IX di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie meninggalkan lokasi Musyawarah Nasional Golkar IX di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Musyawah Nasional IX Partai Golongan Karya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali akan menjadi sejarah baru perjalanan partai karena akan mengukuhkan kepemimpinan ketua umum selama dua periode masa jabatannya.

"Selama ini belum ada ketua umum yang menjabat selama dua periode dan di Munas di Bali akan menjadi sejarah baru Partai Golkar," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta saat ditemui di sela-sela Munas di Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12).

Menurut dia, saat ini sebagian besar pemandangan umum DPD dan ormas sayap Partai Golkar telah menyampaikan dukungannya kepada Aburizal Bakrie untuk kembali menjadi Ketua Umum.

Sosok kepemimpinan Aburizal Bakrie selama lima tahun sudah menujukkan adanya kemajuan di tubuh partai sehingga sangat diperlukan untuk memimpin lima tahun mendatang.

Sudikerta yang juga Wakil Gubernur Bali itu berharap bisa mengakomodir para kader dan bersatu kembali.

"Mari kita rapatkan barisan dan jangan sampai diadu domba oleh pihak luar," ujarnya.

Sementara itu, jika nantinya Aburizal Bakrie kembali menjadi Ketua Umum, pihaknya belum mengajukan nama kader dari Bali yang akan ikut serta dalam kepengurusan partai.

"Kami belum merapatkan, nanti akan ditentukan formaturnya," ujarnya.

Dia menolak nantinya jika diajukan untuk menjadi pengurus dalam kepemimpinan Aburizal Bakrie karena ingin tetap fokus melakukan pembenahan di Pulau Dewata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement