REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) enggan mengomentari aksi Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) yang melantik gubernur tandingan, pada Senin (1/12) kemarin.
Ahok mengatakan dibanding harus menanggapi hal tersebut, ia memilih fokus untuk mengurus masalah banjir yang kemungkinan akan terjadi di musim hujan.
"Saya gak mau nanggapi demo, gak usah ditanggapin, saya banyak kerjaan, mau ngurus banjir," ujarnya Selasa (2/12).
Ahok menambahkan ia juga tidak akan melaporkan penghinaan terhadapnya yang terjadi selama unjuk rasa terjadi.
"Itu urusan polisi aja lah, saya nggak mau nanggapin. Ngapainlah," ucapnya.
Seperti diketahui, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) melantik KH Fahrurozi sebagai Gubernur DKI Jakarta Tandingan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pelantikan gubernur tandingan ini dilakukan di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Senin (1/12) siang. Saat dilantik, Fahrurozi bersumpah untuk terus berupaya melengserkan Ahok.
"Demi Allah saya akan menjalankan amanah oleh seluruh masyarakat Jakarta dalam rangka kebenaran, saya dan masyarakat Jakarta akan terus menurunkan Ahok. Saya atas nama Gubernur Jakarta, atas nama Jakarta saya akan mengemban tugas ini," tegasnya.
Selain itu, Fahrurozi juga meminta DPRD DKI Jakarta untuk ikut membantu memakzulkan Ahok melalui hak angket. Ia menegaskan apa yang dilakukannya bukan keinginan pribadi, namun keinginan semua masyarakat Jakarta.
"Keinginan masyarakat hendaknya di teruskan. Untuk itu saya minta anggota DPRD untuk gunakan interelasi hak angket untuk turunkan Ahok," ujarnya.