REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang dalam waktu dekat akan mengadukan laporan pemukulan di mushala dalam aksi demonstrasi kenaikan BBM di Pekanbaru, Riau. “Kita akan kaji ini lebih dalam dan datangi Mabes Polri,” tutur Ketua PP KAMMI, Adriyana saat dihubungi ROL, Selasa pagi (2/11).
ia mengungkap, salah seorang kadernya menjadi salah satu korban pemukulan. Ia berharap polisi yang merangsak masuk ke mushala dan memukuli orang-orang didalamnya itu mendapat sanksi yang tegas. “Sebrutal apa aksi itu kemudian sampai mengejar ke mushola? Jangankan ke mushola kedalam kampus pun menurut saya sebuah pelanggaran,” tuturnya.
Tindakan Polisi yang mengejar dan memukuli mahasiswa hingga ke dalam mushola dinilai berlebihan, bahkan tanpa melepas sepatu dan meminta izin pengurus mushola, hal itu dinilai Adriyana sebagai pelecehan tempat ibadah. “Ada fotonya, sampai tak lepas sepatu, bahkan orang yang sedang sholat kena pentungan juga,” katanya.