Selasa 02 Dec 2014 17:45 WIB

Ahok: Konyol, Saham Pemprov DKI di Persija Hilang

Rep: C07/ Red: Bayu Hermawan
Suporter Persija memberikan dukungan untuk timnya dalam laga Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (9/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Suporter Persija memberikan dukungan untuk timnya dalam laga Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki  Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku heran dengan hilangnya saham Pemprov DKI setelah Persija berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas.

Ahok mengatakan bisa saja melaporkan pengurus PT Persija Jakarta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia menjelaskan dulu Persija merupakan milik Pemprov DKI. Selain itu Pemprov DKI juga yang membentuk badan usaha untuk klub tersebut.

"Kan memang peraturan mengharuskan klub sepak bola dibuat ke dalam badan usaha. Jadi Pemprov membentuk Persija jadi PT. Tapi setelah Persija dibuat jadi PT, saham Pemprov DKI kok malah tidak ada. Masing-masing pengurus mengklaim saham karena merasa sudah keluar duit. Itu konyol kan," ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Selasa (2/12).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menduga adanya permainan saham oleh para pengurusnya. Ahok pun tidak rela bila Persija meminta kepada Pemprov DKI untuk membangun stadion baru untuk Persija.

Ia pun mengajukan syarat bila memang Persija ingin dibangunkan stadion, maka Pemprov DKI harus memiliki sebagian saham dari klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

"Kita mau bangun kalau Persija mau kasih sahamnya ke kita. Kalau tidak mau kasih, kita tidak mau. Jangan pakai nama Persija, tapi kita (Pemprov) tidak punya saham. Minta duit aja tidak bisa," jelasnya.

Ia pun tidak peduli bila para The Jak Mania akan marah kepada dirinya. Ahok menegaskan seharusnya The Jak Mania marah ke pengurus Persija, sebab Pemprov DKI siap membesarkan Persija namun harus jelas perhitungan sahamnya.

"Kalau The Jak Mania mau marah, marah dong ke pengurus Persija. Jangan marah ke kita. Kalau mau kita keluar duit, boleh. Tapi sahamnya mana? Sini jual ke kita, kita beli. Kalau Pemprov DKI mau keluar uang untuk Persija, oke. Tinggal hitung saham Anda berapa. Nanti kita masuk. Mesti bayar berapa," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement