REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Jenderal Kolombia Ruben Dario Alzate yang dibebaskan gerilyawan Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) mengundurkan diri dari angkatan bersenjata.
"Dengan cinta dan rasa hormat terhadap institusi militer yang telah terpengaruh insiden ini, saya meminta pemerintah nasional memberhentikan saya dari militer aktif," ujar Alzate dalam konferensi pers, dikutip dari BBC, Rabu (3/12).
Presiden Juan Manuel Santos menerima pengunduran diri tersebut. "Jenderal Alzate pergi sebagai militer yang baik. Dia pergi dengan terhormat," kata Santos.
Alzate mengakui dia melanggar protokol keamanan. Dia dan dua rekannya diculik gerilayawan FARC saat bepergian dengan perahu kecil di sungai Atrato di wilayah hutan provinsi Choco dua pekan lalu.
Divisi 34th FARC diketahui aktif di wilayah tersebut. Saat itu dia Alzate mengenakan pakaian sipil.
Dia mengatakan tengah mengerjakan proyek pemasangan generator di sungai Atrato. Dia memutuskan mengenakan pakaian sipil karena banyak penduduk yang tidak percaya pada otoritas.
Alzate menyesal telah melanggar protokol militer, namun dia tergerak oleh keinginannya menolong komunitas miskin di kawasan hutan terpencil tersebut.