REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Swedia menghadapai krisis politik ketika Partai Demokrat menolak anggaran pemerintah terbaru. Dilansir dari AFP pada Rabu (3/12), langkah ini dikhawatirkan bisa saja memicu terjadinya pemilu lebih awal.
"Demokrat Swedia akan mencatat setiap usulan anggaran untuk mendukung peningkatan imigrasi hanya yang ada saat ini," ujar Mattias Karisson Pemimpin partai yang populis.
Partai penyeimbang di parlemen mengatakan keputusan tersebut sebagai reaksi dari kebijakan pemerintah yang didukung partai minoritas terkait pro imigrasi. Ini mereka lakukan bukan mendukung usulan anggaran oposisi dari Alliance.
Perdana Menteri Stefan Loefven mengatakan Demokrat Swedia memperlaukan parlemen seperti permainan rumah-rumahan.Mereka tidak menggunakan mosi tidak percaya. Tetapi dengan menolak menyetujui anggaran maka pemerintah akan menanggung kekalahan memalukan.
"Saya siap untuk bekerjasama jika terjadi perpecahan politik,' ujar Loefven. Menurutnya ada empat atau lima pilihan sebagai solusinya. Tetapi dia tidak menampik jika penolakan terus terjadi bisa saja dia mundur dan memerintahkan pemilu baru.