Rabu 03 Dec 2014 13:08 WIB

Menlu: 3 WNI Korban Kapal Tenggelam di Rusia Selamat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Evakuasi Korban Oryong 501
Foto: bbc
Evakuasi Korban Oryong 501

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga WNI korban tenggelamnya kapal nelayan Korea Selatan, Oryong 501 di Laut Bering, Rusia pada Senin kemarin berhasil selamat. Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, kendala evakuasi para korban disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk di Moscow. 

"Saya telah komunikasi dengan Moskow, ombak empat meter, (suhu udara) minus 19. Jadi kemarin itu belum ada hasil evakuasi. Warga negara kita yang selamat 3," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/12). 

Meskipun begitu, ia masih belum mengetahui kondisi terkini dari para korban selamat tersebut. Pemerintah pun telah mengirimkan timnya menuju tempat terdekat dari lokasi tenggelamnya kapal. 

"Jadi kita tunggu mudah-mudahan hari ini cuaca agak bersahabat supaya proses evakuasi ini dapat menemukan sesuatu," kata Retno.

Sejauh ini, lanjutnya, Rusia telah membantu proses evakuasi menggunakan lima kapalnya. Pemerintah pun masih berupaya untuk memverifikasi data korban tenggelamnya kapal Korea serta menghubungi pihak keluarga korban. 

"Pagi ini jam 9 kita lakukan rapat koordinasi kemlu dan beberapa instansi terkait untuk melakukan proses verifikasi nama-nama yang ada dan untuk menentukan tindak lanjut kita seperti apa ke depan pada saat sudah ada hasil dari evakuasi," jelasnya.

Ia juga mengatakan tengah membangun hotline di Seoul dan Moscow. Dengan dibangunnya hotline ini, diharapkan dapat membantu keluarga terutama untuk mendapatkan informasi kondisi WNI. Hotline tersebut, katanya, dibangun di Petropufslock, Rusia. 

Retno mengatakan para korban merupakan pekerja legal. Meskipun begitu, ia mengaku belum mendapatkan informasi yang lebih detail. 

Sebelumnya, dilaporkan kapal nelayan Korea Selatan, Oryong 501, tenggelam di Laut Bering, Rusia pada Senin kemarin. Kapal tersebut membawa 62 kru kapal termasuk seorang inspektor asal Rusia dan 11 orang Korea Selatan. Sebanyak 13 orang lainnya berasal dari Filipina dan 35 orang asal Indonesia.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea, Oryong 501 terdampar di perairan dekat Rusia. Kapal tersebut tenggelam di sekitar semenanjung Chukotka di timur Rusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement