REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua mayat ditemukan di perairan di dekat kapal penangkap ikan Korea Selatan yang tenggelam di Laut Bering, kata Kantor Berita Yonhap pada Rabu (3/12), dengan mengutip Sajo Industries --yang memiliki kapal tersebut.
Kedua mayat tersebut, yang masing-masing diduga adalah satu warga negara Indonesia dan satu warga negara Korea Selatan, ditemukan pada Rabu pagi di dekat lokasi itu saat beberapa kapl mencari orang yang hilang.
Kapal penangkap ikan itu, Oryong 501 dengan bobot 1.753 ton, tenggelam di bagian barat Laut Bering di dekat Rusia pada Senin (1/12). Tiga orang tewas dan 50 orang lagi hilang. Tujuh orang telah diselamatkan dari 60 orang di kapal yang tenggelam tersebut.
Anggota awak kapal itu, yang sedang mengkap ikan pollack di perairan tersebut, meliputi 11 warga negara Korea Selatan, 35 Indonesia, 13 Filipina dan seorang pengawas berkebangsaan Rusia, kata Kementerian Perikanan dan Kelautan Korea Selatan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Petugas pertolongan sedang mencari anggota awak yang hilang, tapi cuaca buruk dan kondisi laut menghambat operasi pencarian.
Kapal yang berusia 35 tahun itu diduga mulai miring setelah cuaca buruk membuat air laut membanjiri kompartemen penyimpanan kapal tersebut.
Kapal itu meninggalkan Kota Pelabuhan Busan di Korea Selatan pada 10 Juli untuk menangkap ikan di Laut Bering.
Helikopter penyelamat AS bergabung dalam operasi pencarian selama beberapa jam pada Selasa, tapi gagal membuat kemajuan, kata Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintah.
Sajo Industries, yang didirikan pada tahun 1971 dan pada awalnya dipusatkan pada kapal pukat dan penangkapan ikan tuna, telah diperluas ke pengolahan makanan dan daging serta menjalankan sebuah resor golf.