REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas’ud mengatakan, menangkal berkembangnya radikalisme Islam di Indonesia yang paling strategis dimulai dari Masjid. Pasalnya, virus radikalisme disebarkan dari masjid.
Terlebih, kata Masdar, pada khutbah yang kualitatif. “Yang main kecam sana kecam sini,” ujar Masdar kepada ROL usai mengisi kuliah umum Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Upaya Menjaring Gerakan Radikalisme Islam di Indonesia di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (3/12).
Karenanya, menurut Masdar banyak aksi demo yang dilakukan oleh kelompok radikal setelah selesai shalat Jumat. Saat khutbah jumat, tutur Masdar, biasanya digunakan oleh kelompok radikal menyebarkan virus dan gerakan radikalisme. Oleh karena itu, Masdar menegaskan peran masjid dalam menangkal radikalisme Islam di Indonesia sangat penting.
Ia menjelaskan, penyebaran radikalisme Islam di Indonesia melalui Masjid cenderug terjadi di perkotaan atau di pinggiran kota. Sedangkan untuk di desa, tutur Masdar, hampir tidak ditemui perkembangan radikalisme Islam.
Dengan demikian, lanjut Masdar, fungsi masjid perlu diarahkan juga dalam upaya pencegahan terhadap masuknya radikalisme Islam di masjid. Diantaranya, kata Masdar, dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu takmir masjid.