REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA—Rencana pembangunan moda transportasi trem di Kota Surabaya terus digenjot lewat program Surabaya Integrated Mass Rapid Transit (Smart) yang ingin digulirkan mulai tahun 2015 mendatang.
“Jangan sampai ada workshop-workshop lagi. Tahun 2015 pokoknya dimulai, tahun 2017 harus sudah bisa digunakan,” ujar Direktur Bidang Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prihartono, Rabu (3/12).
Ia memastikan, proyek trem Surabaya telah masuk dalam dokumen politik pemerintah dan tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). “Smart ini merupakan yang pertama yang kita kerjakan. Kita ingin bersaing dengan DKI (Jakarta). Kalau ini sukses, akan menjadi model,” ujar Bambang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji menyampaikan, pihak Pemkot Surabaya telah memastikan keberadaan rel-rel trem lama yang hendak direaktivasi.
“Pembuktian fisik keberadaan rel lama sudah kami lakukan. Semua sudah siap. Saat ini, kami sedang mempersiapkan Amdal-nya,” kata Agus.
Anggota DPRD Surabaya asal Partai NasDem Vincentius berpendapat, kebutuhan transportasi massal di Surabaya memang sudah tidak bisa ditawar lagi. Meski begitu, menurut dia, mengaktifkan kembali jalur trem lama akan menjadi tantangan.
“Selain potensi sengketa lahan, kehadiran trem di jalan raya yang padat kendaraan pribadi hari ini sangat berisiko,” kata dia.
Atas dasar itu, ia lebih memilih untuk mendahulukan proyek monorel yang terintegrasi dalam proyek Smart.