Kamis 04 Dec 2014 01:19 WIB

Pekalongan Raih Predikat Kota Kreatif dari UNESCO

Kota Pekalongan
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kota Pekalongan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meraih predikat sebagai "Kota Kreatif Dunia" dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco) untuk kategori "Crafts and Folk Arts" atau kerajinan dan kesenian rakyat.

Wali Kota Pekalongan, Basyir Ahmad, Rabu, mengatakan keberhasilan Kota Pekalongan menjadi anggota jaringan "Kota Batik Dunia" oleh Unesco tersebut diketahui dari website/laman resmi lembaga dunia itu.

"Ya, saya lihat di website resmi Unesco jika Kota Pekalongan menjadi anggota jaringan Kota Kreatif Dunia. Tentunya, kita bersyukur, karena yang diraih Kota Pekalongan ini luar biasa, sebuah penghargaan internasional," katanya.

Menurut dia, Kota Pekalongan adalah kota pertama di Indonesia yang masuk dalam jejaring kota kreatif dunia dari Unesco.

Dengan masuk ke dalam jejaring Kota Kreatif Dunia, kata dia, maka Kota Pekalongan bisa bertukar pengalaman dengan kota-kota lain di dunia yang meraih predikat yang sama, serta meningkatkan komitmen kerja sama internasional untuk menunjang pembangunan berkelanjutan.

"Nanti kita akan bertukar pengalaman dengan beberapa kota yang sama. Misalnya saja dengan Icheon di Korea Selatan," katanya.

Ia mengatakan pemkot saat ini masih menunggu kapan prosesi penyerahan sertifikat Kota Pekalongan sebagai anggota jaringan Kota Kreatif Dunia dari Unesco.

"Nanti kalau kita sudah dapat sertifikatnya maka bisa pasang nama Unesco di kop surat. Mungkin nanti juga akan kita rayakan, supaya masyarakat tahu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement