REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN-- Petugas Kepolisian Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, berupaya menenangkan kelurga Fuad Amin Imron di rumahnya di Jalan Raya Saksak, saat tim KPK melakukan penggeledahan untuk kepentingan penyidikan di rumah itu, Kamis.
"Saat tim masuk ke rumah Fuad, keluarga yang ada disana terkejut, tapi kami kumpulkan, kami beri penjelasan dan kami tenangkan," kata Kasat Rekrim Polres AKP Andy Purnomo di Bangkalan, Kamis.
Saat ini KPK masuk ke rumah Fuad, kata Andy, didalam rumah ada istri muda Fuad Amin Imron, yakni Manuri Fuad, serta beberapa orang dan pembantu di rumah tangga itu. "Saya kemudian mengumpulkan mereka, meminta mereka tenang dan menjelaskan, tentang kedatangan tim KPK," terang Andy Purnomo.
Rumah Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron yang digeledah tim KPK ini di Jalan Raya Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan. Aset rumah mewah ini merupakan salah satu aset kekayaan Fuad Amin Imron di Bangkalan, selain butik di Jalan Teuku Umar dan rumah istri tuanya di Jalan M Kholil, Bangkalan.
Sementara, sebelum penggeledahan berlangsung, polisi dari jajaran Polres Bangkalan, telah menutup jalur lalu lintas menuju rumah Fuad Amin Imron di Jalan Raya Saksak, Bangkalan itu. "Penggeledahan dan penyitaan aset-aset Fuad Amin Imron ini dilakukan di beberapa titik di Bangkalan ini," kata Wakapolres Kompol Yanuar Herlambang.
Wakapolres memimpin langsung pengamanan penyitaan aset-aset Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron yang kini menjadi tersangkan kasus di KPK. Wartawan Antara di Bangkalan melaporkan, penyitaan aset Fuad Amin Imron oleh tim KPK ini menjadi perhatian masyarakat tetangga Fuad.
Mereka menyaksikan dari jarak jauh kegiatan petugas di sekitar rumah mewah Fuad Amin Imron di Jalan Raya Saksak. Pada Selasa (2/12)?sekitar pukul 00.30 WIB Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron ditangkap tim KPK dalam operasi tangkap tangan di rumahnya di Jalan Raya Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan, Madura.
Selain menangkap Fuad, tim KPK ini juga menyita uang senilai Rp700 juta, tiga koper yang juga berisi uang, serta beberapa dokumen penting. Pada Rabu (3/12) malam, di sekitar rumah Fuad Amin Imron di Jalan Raya Saksak yang kini digeledah tim KPK ini, sempat dipenuhi oleh orang-orang tak dikenal bersenjata tajam yang diduga pendukungnya.
Para kepala desa juga ada di rumah itu, serta anaknya Moh Makmun Ibnu Fuad yang kini juga menjadi sasaran KPK, karena diduga turut berperan dalam kasus dugaan korupsi yang dilakukan ayahnya Fuad Amin Imron.