REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD Organda DKI Jakarta menyayangkan adanya aksi dugaan perampokan di dalam taksi yang terjadi di Jakarta sepekan terakhir. Dalam hal ini Organda DKI Jakarta mendorong anggotanya untuk meningkatkan lagi kualitas pelayanannya kepada penumpang.
"Ini akan diusut terus sampai tuntas," ujar Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/12). DPD Organda DKI Jakarta, kata dia, mendorong kepolisian untuk serius mengusut kasus perampokan di dalam taksi yang telah membuat masyarakat tidak nyaman di Jakarta.
Sementara itu, kata dia, DPD Organda DKI Jakarta akan mendampingi pengelola jasa transportasi Express Group, yang taksinya disebut-sebut diduga digunakan untuk perampokan. Sebab, menurut keterangan dua korban, korban mengaku menaiki taksi putih saat dirampok di dalam taksi. Hal ini, lanjut dia, sangat merugikan nama baik anggotanya.
"Supaya ke depannya ini tidak menimpa lagi ke pada operator-operator yang lain," kata Shafruhan yang menginginkan kasus perampokan ini terungkap. Tak hanya itu, terang dia, akan menjadi preseden buruk, jika ada anggota organda yang perusahaannya atau awal kendaraannya melakukan kejahatan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mencatat, kejadian perampokan dalam taksi terjadi di Sudirman Central Business District (SCBD), Semanggi Jakarta Selatan, Senin (1/12). Korban dalam perampokan ini yaitu seorang karyawati berinisial RP. Dan RP harus kehilangan satu buah laptop, kartu ATM, satu Iphone, kalung emas, dan uang tunai.
Lebih lanjut, Polda Metro Jaya pun mencatat, terjadi perampokan di dalam taksi di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12). Dalam hal ini, yang menjadi korban juga seorang karyawati, RW. RW dirampok barang berharganya yakni satu buah handphone dan uang tunai Rp 1 juta.