REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menolak izin pendirian kantor perwakilan Hamas di Indonesia.
Terkait itu, Ketua Yayasan Inspirasi Muda Bogor (IMAGO) Lholis Wardan menangkap sinyal ketakutan pemerintah terhadap negara Barat terutama Amerika dari keputusan penolakan tersebut.
"Ada mengarah ke sana (takut Amerika) sebab Jokowi sedang mendekati negara-negara Barat terutama Amerika," ujar Lholis saat dihubungi Republika Online, Kamis (4/12).
Pendekatan itu, terbukti dari kunjungan Jokowi ke negara-negara Barat juga Amerika dan China dalam rangka menjalin kerjasama antar negara beberapa waktu silam.
"Salah satu tujuan kunjungan Jokowi menarik sebanyak mungkin investor untuk masuk Indonesia," lanjut dia.
Menurut dia, pemerintahan Jokowi-JK seperti mendapat tekanan dari negara Barat. "Sebab isu kemerdekaan Palestina tidak disukai oleh mereka," katanya.
Oleh karena itu, pemerintahan Jokowi tampak lebih berhati-hati dalam memutuskan kebijakan politiknya. "Sehingga pemerintahan Jokowi berusaha agar bagaimana kebijakan politik yang diambil disukai Amerika," kata dia.
Adapun, Lholis sebelumnya juga mengaku heran atas alasan penolakan pemerintah yang menurutnya juga tidak berdasar hukum yang jelas. Sebab menurutnya tidak ada yang perlu dicemaskan karena Hamas bukan organisasi berbahaya.
Menurutnya, Hamas hanya ingin mempertahankan diri dari serangan Israel yang juga tidak diinginkan mereka.
"Ini hanya masalah biasa layaknya organisasi lain yang ada di Indonesia. Di negara Asia lainnya juga sudah ada Hamas, kenapa Indonesia mempersulit," kata dia.